Kamis, 05 April 2012

Mark Zuckerberg (FACEBOOK)

Mencoba mengulang kembali tulisan yang sudah pernah diterbitkan terdahulu diberbagai media. Pernah mendengar situs jaringan pertemanan Friendster? Konon, melalui situs
tersebut, banyak orang-orang yang lama tak bersua, bisa kembali bersatu, reunian,
dan bahkan berjodoh. Karena itulah, situs pertemanan itu beberapa waktu lalu
sempat sangat popular. Karena itu, tak heran jika setelah era suksesnya Friendster,
berbagai situs jaringan pertemanan bermunculan. Salah satunya adalah Facebook.

Facebook ini sebenarnya dibuat sebagai situs jaringan pertemanan terbatas pada kalangan kampus pembuatnya, yakni Mark Zuckerberg. Mahasiswa Harvard
University tersebut-kala itu-mencoba membuat satu program yang bisa
menghubungkan teman-teman satu kampusnya. Karena itulah, nama situs yang
digagas oleh Mark adalah Facebook. Nama ini ia ambil dari buku Facebook, yaitu
buku yang biasanya berisi daftar anggota komunitas dalam satu kampus. Pada
sejumlah college dan sekolah preparatory di Amerika Serikat, buku ini diberikan
kepada mahasiswa atau staf fakultas yang baru agar bisa lebih mengenal orang lain
di kampus bersangkutan.

Pada sekitar tahun 2004, Mark yang memang hobi mengotak-atik program
pembuatan website berhasil menulis kode orisinal Facebook dari kamar asramanya.
Untuk membuat situs ini, ia hanya butuh waktu sekitar dua mingguan. Pria kelahiran
Mei 1984 itu lantas mengumumkan situsnya dan menarik rekan-rekannya untuk
bergabung. Hanya dalam jangka waktu relatif singkat-sekitar dua minggu-Facebook
telah mampu menjaring dua per tiga lebih mahasiswa Harvard sebagai anggota
tetap.

Mendapati Facebook mampu menjadi magnet yang kuat untuk menarik banyak
orang bergabung, ia memutuskan mengikuti jejak seniornya-Bill Gates-memilih drop
out untuk menyeriusi situsnya itu. Bersama tiga rekannya-andre McCollum, Dustin
Moskovitz, dan Chris Hughes-Mark kemudian membuka keanggotaan Facebook
untuk umum.

Mark ternyata tak sekadar nekad. Ia punya banyak alasan untuk lebih memilih
menyeriusi Facebook. Mark dan rekannya berhasil membuat Facebook jadi situs
jaringan pertemanan yang segera melambung namanya, mengikuti tren Friendster
yang juga berkembang kala itu. Namun, agar punya nilai lebih, Mark pun mengolah
Facebook dengan berbagai fitur tambahan. Dan, sepertinya kelebihan fitur inilah
yang membuat Facebook makin digemari. Bayangkan, Ada 9.373 aplikasi yang
terbagi dalam 22 kategori yang bisa dipakai untuk menyemarakkan halaman
Facebook, mulai chat, game, pesan instan, sampai urusan politik dan berbagai hal
lainnya. Hebatnya lagi, sifat keanggotaan situs ini sangat terbuka. Jadi, data yang
dibuat tiap orang lebih jelas dibandingkan situs pertemanan lainnya. Hal ini yang
membuat orang makin nyaman dengan Facebook untuk mencari teman, baik yang
sudah dikenal ataupun mencari kenalan baru di berbagai belahan dunia.

Sejak kemunculan Facebook tahun 2004 silam, anggota terus berkembang pesat.
Prosentase kenaikannya melebihi seniornya, Friendster. Situs itu tercatat sudah
dikunjungi 60 juta orang dan bahkan Mark Zuckerberg berani menargetkan pada
tahun 2008 ini, angka tersebut akan mencapai 200 juta anggota.

Dengan berbagai keunggulan dan jumlah peminat yang luar biasa, Facebook
menjadi ‘barang dagangan' yang sangat laku. Tak heran, raksasa software micr*soft
pun tertarik meminangnya. Dan, konon, untuk memiliki saham hanya 1,6 persen
saja, micr*soft harus mengeluarkan dana tak kurang dari US$ 240 juta. Ini berarti
nilai kapitalisasi saham Facebook bisa mencapai US$15 miliar! Tak heran, Mark
kemudian dinobatkan sebagai miliarder termuda dalam sejarah yang memulai dari
keringatnya sendiri.

Niat Mark Zuckerberg untuk sekadar‘menyatukan' komunitas kampusnya dalam
sebuah jaringan ternyata berdampak besar. Hal ini telah mengantar g pria yang baru berusia 23 tahun ini menjadi miliarder termuda dalam sejarah. Sungguh, kejelian
melihat peluang dan niatan baiknya ternyata mampu digabungkan menjadi sebuah
nilai tambah yang luar biasa. Ini menjadi contoh bagi kita, bahwa niat baik ditambah
perjuangan dan ketekunan dalam menggarap peluang akan melahirkan kesempatan
yang dapat mengubah hidup makin bermakna. 

Disadur dari e-book kumpulan cerita motivasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar